Tuesday, January 24, 2017

Rapat Terbatas Tentang Sepakbola yang Pertama oleh Presiden Jokowi

Jakarta - Untuk pertama kalinya Presiden RI Joko Widodo melakukan rapat terbatas dengan PSSI dan sejumlah kementerian terkait sepakbola Indonesia. Kenapa?

Rapat berlangsung singkat, sekitar satu jam. Dimulai pukul 15.49 WIB dan berakhir 16.45 WIB. Jadwal mundur hampir satu jam dari yang direncanakan pukul 15.00 WIB. Presiden Jokowi baru saja menyelesaikan rapat terbatas terkait energi.

Selain Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, hadir dalam agenda itu Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.

Pada deretan lain, duduk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menkominfo Rudiantara, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menristekdikti M. Nasir, Kepala Bekraf Triawan Munaf, Ketua Umum KONI Toni Suratman, dan Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi.

Dimulai dengan pembukaan dari Jokowi, kemudian Menteri PMK, Puan Maharani memberikan paparannya. Setelah itu disusul oleh Menpora Imam Nahrawi dan kemudian Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi.

"Saya memang tidak ikut di dalam ruangan rapat, namun saya dengar di luar ruangan jika rapat berlangsung cair. Ada tiga orang yang paparan, seperti Ibu Puan, Bapak Menpora, dan Bapak Edy. PSSI sendiri yang paling banyak melakukan paparan," ungkap Gatot.

Gatot menyampaikan alasan digelarnya rapat ini selain karena dipicu dengan hasil timnas di Piala AFF 2016, juga karena sepakbola memiliki magnet tersendiri sehingga harus dipikirkan secara bersama-sama.

"Kenapa sampai ada ratas? Memang karena urgency-nya tinggi banget. Saya sempat ngobrol dengan Pak Praktino. Lalu saya pancing beliau kenapa rapat sampai diadakan. Rupanya, Presiden memang ingin sepakbola ini bisa dipikirkan bersama dengan tingkat percepatan yang tinggi," kata dia.

Ketua Umum PSSI Edy memaparkan kondisi sepakbola Indonesia . Pemaparan tersebut pun menimbulkan reaksi yang berbeda. Beberapa kemenerian miris mendengar fakta bahwa pemain timnas di Indonesia jumlahnya lebih sedikit ketimbang di Malaysia. Padahal jumlah penduduk Indonesia lebih banyak ketimbang negara tetangga.

"Jadi cair, tapi ada senang dan sedihnya. Sedih karena kantor PSSI seperti apa, kemudian berapa jumlah pemain Indonesia dibandingkan Malaysia yang notabene jumlah penduduk Indonesia lebih banyak dari Malaysia. Jadi Pak Edy memberikan data faktual dan membuat dahi berkerut," ungkap Gatot.

"Tapi apa yang dihasilkan rapat tadi Presiden ingin ada percepatan dalam sepakbola Indonesia. Utamanya, agar masalah bola diurus bersama-sama dan tadi memang PSSI mendapat privilege luar biasa.

"Pak Menpora juga bercerita supaya Menteri BUMN dan Mensetneg bisa bantu masalah kantor PSSI agar lebih proper. Yang di Kuningan hanya sementara, karena ada renovasi GBK. Lalu aksesnya sangat ekslusif. Jadi itu diharapkan dipikirkan oleh mereka," ungkap dia.


Silahkan bergabung dan dapatkan promo terbaru dari Agen Bola Terpercaya.

0 comments:

Post a Comment